Kamis, 27 September 2012

perahu kertas


Inilah kisah awal perahu kertas yang berlayar,melabuhkan hati dan mimpinya.

^_^
***
Film ini dibuka dengan debur ombak yang merdu, sedikit narasi dari Kugy yang akan mengantarkan perahu kertasnya berlayar.
Bandung  1999, pagi hari. Dengan muka tengadah keatas, kepala diujung ranjang. Ia dibangunkan untuk menjemput saudara pacar temanya yang dari Belanda di stasiun. Itulah Kugy. Kalimat yang pertama kali keluar dari bibirnya, “orang dari Belanda kok di jemput distasiun?,”. Adegan dilanjutkan pencarian Eko,Noni dan Kugy-masih setengah sadar- atas sepupu Eko yang terahir ditemuinya saat SD. Bagi penonton yang telah membaca novelnya dan merasa moment saat kugy melakukan sabotase pos informasi adalah hal yang menarik, anda akan sedikit dikecewakan. Adegan pencarian diganti dengan unjuk kesaktian radar neptunusnya –jurus dua telunjuk yang diletakan dikepala- Kugy. Voila..Keenan pun akhirnya ditemukan.
Cerita beringsut dengan Fuad yang ngambek ditengah guyuran hujan Bandung. Paska kehujanan,mereka-Eko,Noni,Keenan dan Kugy-mampir dikost  Kugy. Disinilah kita temukan kamar kugy dengan poster Culture Club dan obrolan singkat antara Kugy dan Keenan yang menghasilkan buku dongeng Kugy ditangan Keenan.
Selanjutnya cerita bergulir seperti dalam novel. Sampai Wanda datang  dan drama ayah Keenan yang tidak merestui pilihan Keenan untuk berhenti kuliah. Sampai saat Keenan meninggalkan Wanda dikamar dan memanggul lukisanya diiringi dengan music background yang pas, saya rasa adegan itu cukup keren.
Film ini mungkin memang berpretensi datar untuk jalan cerita. Meminjam istilah Laila s.chudori bagai disuguhi kartu pos dengan gambar gambar yang menarik atau lebih tepatnya seperti video klip. Film ini tidak bernyawa. Cocok untuk mengobati orang insomnia. Tanpa kehadiran Tyo Pakusadewo alias Eko dan Remi si Reza Rahardian, film ini benar datar.
Walaupun datar tapi cerita film ini setengah berlari dari novelnya.  Beberapa bagian memang dipotong dari novelnya. Mungkin inilah alasan mengapa Perahu kertas dibuat bagian dua. Agar jalan cerita utuh seperti dalam novel.
Beranjak dari cerita film yang datar, hal yang  paling menarik bagi saya adalah tokoh dalam novel ataupun film ini. Pertama, Kugy. Dia adalah sosok yang realistis. Mimpi adalah sesuatu yang harus diwujudkan walaupun dengan jalan menikung terlebih dahulu. Sedang Keenan, sosok yang memilih jalan frontal untuk mewujudkan mimpinya. Saya gunakan kata radikal untuk Keenan. dia radikal dengan impianya. Dia berani memutuskan untuk keluar kuliah dan memilih belajar melukis.
Bukan  Dee atau ibu Suri-begitu saya menyebut Dewi Lestari-, jika membuat karakter novelnya orang biasa. Dia selalu menciaptakan karakter unik,nyentrik dan melawan pehamaman mainstream bahkan tokoh yang bisa saja didiskreditkan oleh khalayak. Tapi itulah ibu Suri dan disanalah,tokoh ciptaanya bisa kuat membekas dalam ingatan pembaca.
Tentunya ibu suri tidak asal dalam menciptakan tokohnya yang unik. Dia tentu melakukan riset untuk mendapatkan tokoh sepolos Elektra misalnya atau Kugy yang suka music out of date dizamanya. Atau seorang anti kemapanan semacam Bong. Terlihat ibu Suri menggambarkan tokoh-tokohnya adalah manusia yang selalu beranjak dari zona nyaman.
Terlepas dari segala  kekuranganya, film ini cukup menghibur dan cocok untuk menkonfirmasi imajinasi kita tentang perahu kertas dalam alam realitas film. Walapun imajinasi saya tidak cocok dengan realitas film ini, saya tetap suka dengan film ini. Ada Eko,Remi dan Noni yang tidak bisa dilewatkan.
Sinyal radar neptunus mengingatkan kita untuk kembali menonton bagian dua dari film ini. Walaupun bagi yang telah membaca novelnya sudah tahu kemana surat cinta perahu kertasnya Kugy berlabuh, kita akan penasaran bagaimana visualisasi  akhir dari pelayaran perahu kertas.[]

Sabtu, 22 September 2012

apakah kalian pantas ku panggil sahabat ?


kalian gapernah nyadar tentang kebaikanku pandangan kalian hanya kesalahan dan kejelekanku aja :')
 kalian tak pernah ingat apa yang aku perbuat sehingga ku korbankan kebahagiaanku untukmu .
 tapi sekarang kamu menghinaku :')
 kamu bilang ke semua orang seakan aku makhluk hina yang pantas kau hina :'( .
ingatkah kamu saat kau menyakitiku dan ku balas dengan senyum ?
pernahkan kau sadar aku tak pernah marah jika kau membuatku sakit ?
pernahkah kau sadar kau telah membuatku kecewa sehingga air mataku terjatuh karnamu ? sadarkah kalain SAHABAT ? :')